Peringatan 60 Tahun Hubungan Indonesia-Jepang Ditandai Dengan Tanam Pohon

Peringatan 60 Tahun Hubungan Indonesia-Jepang Ditandai Dengan Tanam Pohon
Peringatan 60 Tahun Hubungan Indonesia-Jepang Ditandai Dengan Tanam Pohon. Puluhan warga negara Jepang dan Indonesia memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang dengan menanam pohon meranti di kawasan hutan di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Jumat.

“Ini momentum strategis dalam kerja sama dua negara untuk pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan,” kata Atase Kehutanan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Riva Rovani.

Acara penanaman pohon meranti yang merupakan tanaman asli dari hutan alam itu diinisiasi oleh Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas bersama perwakilan bisnis kedua negara, the International Tropical Timer Organization (ITTO), Japan Agency for Environmental Business serta pemerintah daerah setempat. Total ada 35 warga negara Jepang yang ikut dalam acara tersebut, dan turut dihadiri oleh Bupati Siak Syamsuar yang juga Gubernur Riau terpilih.

Riva mengatakan, Indonesia dan Jepang punya sejarah hubungan diplomatik yang panjang, dan negara matahari terbit itu pada 2017 menjadi negara terbesar dalam jumlah investasi yang ditanamkan ke Indonesia. Jepang bergantung pada ekspor sumber daya alam Indonesia, salah satunya adalah bubur kertas (pulp) dan kertas, dan negara itu selama ini mendukung pelestarian lingkungan hidup Indonesia berupa pemuliaan ekosistem konservasi hutan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Menurut dia, ada tiga prinsip utama yang menjadi kesamaan visi kedua negara dalam mengelola hutan. Pertama, hutan sebagai fungsi ekologi yang harus dipertahankan. Kedua, hutan sebagai fungsi ekonomi untuk menghasilkan barang, jasa dan ekowisata. Dan ketiga, hutan sebagai fungsi sosial.

“Hutan sebagai fungsi sosial adalah untuk komunitas sebagai sumber mata pencaharian masyarakat yang ada di dalam dan sekitar hutan,” ujarnya.

Ketua Japan Agency for Environmental Business, Mitsunori Kamiya mengatakan, penanaman pohon kali ini punya makna yang sangat dalam karena penting bagi kedua negara secara sejarah. “Saya beruntung sekali bisa ada di sini sebagai perayaan hubungan diplomatik ke-60 tahun, sehingga ini sangat berkesan,” paparnya.

Ia mengatakan, wujud nyata dalam pelestarian hutan yang dilakukan APP Sinar Mas merupakan inisiatif yang penting dalam penilaian bagi masyarakat dan pasar Jepang. Upaya penanaman pohon yang secara nyata dan kontinu, lanjutnya, menjadi titik poin Jepang dalam penerapan tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Meski pun saya sudah tua, tapi tetap semangat datang ke sini untuk menanam pohon karena saya ada misi penting untuk pelestarian hutan,” ucap lelaki 80 tahun itu.

Sementara itu, Kepala APP Sinar Mas Jepang Tan Ui Sian mengatakan total ada 10.000 bibit pohon meranti yang ditanam dalam acara tersebut. Penanaman bibit pohon bersama warga negara Jepang sudah berlangsung selama lima tahun terakhir sejak 2014, sehingga sudah ada sekitar 50.000 pohon yang ditanam bersama.

Inisiatif penanaman pohon yang dilakukan APP Sinar Mas setiap tahun ini merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Profesor Akira Miyawaki dari Yokohama National University, Jepang. Dalam kunjungannya ke kawasan konservasi pemasok kayu APP Sinar Mas di tahun 2014, Profesor Miyawaki merekomendasikan penanaman spesies tumbuhan endemik untuk mempercepat pemulihan hutan yang rusak.

Sejak itu, APP Sinar Mas, bersama dengan berbagai mitra dan pemangku kepentingan, telah menanam lebih dari 32.000 pohon di lahan konservasi seluas 67 hektar melalui kegiatan tahunan tersebut.

Tan mengatakan, kegiatan itu juga menjadi bagian dari peringatan 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara, termasuk ketika APP Sinar Mas menjadi salah satu perusahaan Indonesia yang melebarkan sayapnya ke Jepang di awal tahun 1990-an.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nikmati Keindahan Batam Pada Siang Dan Malam Hari

Prabowo perintahkan kader Gerindra bantu korban gempa

Mengetahui Kebersamaan Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto Ini Reaksi Sandiaga Uno